Senin, 23 Januari 2017

THE HISTORY OF SMANTIKA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 3 LANGGUDU Alamat: Desa Karampi - Langgudu – Bima e-mail: smantigalanggudu@yahoo.com THE HISTORY OF SMANTIKA (PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN SMAN 3 LANGGUDU) PERIODE 2011 – 2016 A. LATAR BELAKANG SMAN 3 LANGGUDU awalnya merupakan suatu sekolah yang hanya menjadi sekolah filial dengan nama SMA Negeri 1 Langgudu Filial Karampi didirikan 5 tahun silam, tepatnya pada tahun 2011. Dalam perjalanannya SMAN 3 Langgudu pernah meminjam gedung SDN Inpres Karampi sebagai tempat kegiatan belajar dan pembelajaran selama 2 (dua) tahun, sebelum akhirnya bersama komite sekolah dan didukung penuh oleh masyarakat sekitar berikhtiar membangun sebuah bangunan darurat (emergency building). Suatu bangunan yang berdiri seperti kandang kambing karena beratap daun nyiur dan berdinding bilahan papan seadanya. Bangunan ini bertahan sampai 3 (tiga) tahun sebelum akhirnya pemerintah pusat melalui Dana Bantuan Pemerintah (BAPEM) Tahun 2016 membangun sebuah gedung mewah yang pengerjaannya dimulai pada tanggal 5 Mei 2016 (peletakan batu pertama) oleh Bapak Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan H. M. Noor. SMAN 1 Langgudu Filial Karampi mendapatkan Unit Sekolah Baru (USB) dengan nama SMAN 3 Langgudu yang disusul dengan dikeluarkannya Ijin Operasional oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) Kabupaten Bima pada tanggal 04 Januari 2016. Dalam usianya yang baru seumuran jagung, memasuki tahun kelima tersebut, sekolah kami telah berupaya maksimal untuk terus mengembangkan diri secara signifikan. Hanya saja, semua kiat, teknik, dan cara yang telah kami upayakan tersebut terkadang tidak berbanding lurus dengan realita yang terjadi. Hal tersebut bukan semata - mata karena faktor human eror (pendidik dan tenaga kependidikan) belaka melainkan minimnya semangat dan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan. Bagi masyarakat sekitar, pendidikan merupakan kebutuhan yang nomor dua atau bahkan nomor tiga. Ini tantangan yang luar biasa. Sehingga tidak mengherankan banyak siswa yang putus sekolah dan bahkan tidak sekolah sama sekali di desa sekitar setelah mereka menamatkan SMP. B. TUJUAN 1. Menanamkan kesadaran pada masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan. 2. Menampung siswa-siswa putus sekolah dan drop out. 3. Mencerdaskan kehidupan masyarakat sekitar agar mampu mengembangkan diri secara wajar bagi manusia dan kemanusiaannya. PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN YANG DICAPAI A. VISI MISI SMAN 3 LANGGUDU VISI: MEWUJUDKAN SMAN 3 LANGGUDU UNGGUL, BERKREASI, BERPRESTASI INDIKATOR VISI: 1. Mampu bersaing dengan lulusan sederajat untuk melanjutkan/diterima di jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi negeri); 2. Mampu berpikir aktif, kreatif, dan keterampilan memecahkan masalah; 3. Memiliki keterampilan dan kecakapan nonakademis sesuai dengan bakat dan minat; 4. Mampu menjadi teladan bagi teman sebaya dan masyarakat. MISI: 1. Menyelenggarakan pendidikan secara aktif sehingga siswa dapat berkembang secara maksimal; 2. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir aktif dan kreatif sehingga mampu memecahkan masalah; 3. Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga siswa dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya; 4. Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata sehingga siswa dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakat.   B. PERKEMBANGAN SISWA 3 TAHUN TERAKHIR Tabel perkembangan jumlah siswa pertahun: No Tahun Kls L P Total Ket. 1 2014/2015 XII 15 7 22 XI 17 13 30 X 6 15 21 Jumlah 38 35 73 2 2015/2016 XII 15 17 32 XI 12 15 27 X 16 13 29 Jumlah 43 45 88 3 2016/2017 XII 11 15 26 XI 21 9 30 X 16 29 45 Jumlah 48 53 101 C. EKSISTENSI SMA NEGERI 3 LANGGUDU SMA Negeri 3 Langgudu terletak di sebuah desa yang berlokasi terpencil karena berada di seberang lautan (teluk Waworada) dan masuk dalam wilayah kecamatan yang baru dimekarkan, yakni Kecamatan Langgudu sekitar 65 kilometer dari ibu kota kabupaten Bima. Lokasi yang terpencil itu juga tentu akan memengaruhi tingkat kemajuan yang akan dicapai. Tambahan pula, hampir secara keseluruhan kehidupan penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Hal ini juga kian memperburuk suasana dan keadaan mengingat tingkat penghasilan masyarakat yang relatif rendah sehingga rata – rata kehidupannya berada dalam taraf keluarga nonsejahtera. Tentunya, pembiayaan terhadap sekolah anak – anaknya bukanlah sebagai sesuatu yang menjadi prioritas. Bukan hanya itu saja, ketersediaan tenaga pendidik hanya mencapai sejumlah Mata Pelajaran yang diampu, yakni 23 orang tenaga edukatif (guru). Sedangkan yang sudah menjadi PNS hanya satu orang (PLT Kepala Sekolah) sedangkan selebihnya adalah tenaga sukarela. Dalam usianya yang kelima ini pula, tenaga administrasinya hanya lima orang dan harus menangani siswa sebanyak 101 orang (4 rombel). Permasalahan yang terurai di atas hanyalah sebagian kecil faktor negatif yang turut memberikan sumbangan yang kurang baik bagi kemajuan SMA Negeri 3 Langgudu. Selain itu, terdapat permasalahan krusial yang sulit dihadapi dalam upaya pemajuan dunia pendidikan di sekolah kami, yakni masalah siswa dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Kedua permasalahan tersebut membutuhkan penanganan (solusi) yang bersifat sesegera mungkin sebelum berimbas pada hal – hal lain yang lebih luas lagi influensinya. Tentu, kedua masalah tersebut tidaklah masing – masing berdiri sendiri melainkan saling berhubungan secara terintegral satu dengan yang lainnya. Siswa di sekolah kami memiliki motivasi (semangat) belajar dan pembelajaran yang sangat minim. Hal tersebut diakibatkan oleh tingkat penghasilan orang tua yang rendah sehingga masih menjadikan anak-anaknya sebagai penopang kehidupan. Itulah sebabnya, melalui kesempatan ini kami sangat mengharapkan kepada semua steikholder, dalam hal ini masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan lebih – lebih pemerintah provinsi dan juga tentunya pemerintah pusat untuk merasa peduli dalam rangka membantu eksistensi sekolah kami agar mampu mengembangkan diri secara lebih menggairahkan. Jika ini terjadi, kami yakin sebuah kemajuan yang menjadi keinginan bersama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah sesuatu yang menjadi mimpi belaka. Upaya pengembangan diri pun tetap dan terus kami benahi melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler kami memaksimalkan tenaga dan potensi yang ada agar mampu melaksanakan pembelajaran secara memadai dan menantang, sedangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler kami menghidupkan bengkel sastra di sekolah. Adapun kegiatan bengkel sastra kami adalah: - Oloh (merupakan kesenian tradisonal khas daerah Karampi yang sekarang sudah dijadikan sebagai salah satu budaya nasional). Oloh (berbalas pantun antarmuda-mudi yang dilakukan di Tanjung Langgudu dengan menghadap Lautan Hindia sebagai ajang cari jodoh. Biasanya dilakukan setelah musim panen. - Baca – Tulis PUISI; - TARI tradisonal dan modern; - MARAWIS; - TEATER. Kegiatan bengkel sastra di atas kami lakukan di samping sebagai upaya mempromosi sekolah yang lebih utama adalah menanamkan kompetensi dan keterampilan sastra dan seni pada diri siswa agar mampu mengembangkan diri secara optimal. Di samping itu, SMAN 3 Langgudu juga mengadakan latihan rutin volley ball tiap hari Senin dan Kamis, dua kali seminggu dan latihan sepak bola tiap Selasa dan Sabtu, dua kali seminggu juga. SMA Negeri 3 Langgudu juga menjalin kerja sama yang elok dengan sekolah-sekolah terdekat yang sederajat (SMAN 1 Langgudu dan SMAN 2 Langgudu) dalam hal perbaikan manajerial dan administrasi sekolah serta kerja sama dalam bidang seni dan olah raga dengan cara saling study tour (saling mengunjungi) sebagai ajang pengembangan potensi dan bakat peserta didik serta penanaman nilai moral persahabatan. Kami juga membangun kerja sama yang intens dengan sekolah-sekolah setingkat SMP (SMPN 4 Langgudu, SMPN 6 Langgudu Satap Waduruka, SMPN 9 Langgudu Satap Pusu, SMPN 11 Langgudu Satap Sido, SMPN 14 Langgudu Satap Soro Bali, dan juga MTs Al- Bahri dalam rangka menjaring penerimaan calon siswa baru. Pun didalamnya dengan pemerintah dan masyarakat untuk menanamkan rasa peduli dan tanggung jawab serta merasa memiliki terhadap SMAN 3 Langgudu. Semoga SMA Negeri 3 Langgudu mampu menyejajarkan dirinya dengan sekolah – sekolah lain yang lebih dulu maju dalam upaya mendedikasikan dirinya sebagai penyelamat regenerasi dalam menjawab tantangan global, dalam rangka menciptakan insan cerdas yang unggul secara IPTEK dan lebih-lebih secara keagamaan, sosial, serta ketaqwaannya pada Tuhan Yang Mahaesa. Prof. Syawal Goultom dalam salah satu pengantarnya pernah mengatakan terdapat 4 (empat) tipe guru, yakni: Guru yang biasa-biasa saja yang hanya mampu memberikan ceramah pada siswa, guru yang hebat yaitu yang mampu menjelaskan tentang materi secara agak lebih baik, guru yang exelence yang mampu menjadikan dirinya sebagai contoh dan teladan bagi siswa, dan guru greatest yakni tipe yang menjadi pembangun semangat sekaligus sebagai inspirator bagi siswa. Keempat tipe tersebut harus dibarengi dengan keempat tingkat kecerdasan) yang harus dimiliki oleh guru yakni kecerdasan social kemasyarakatan, kepribadian (subjektif), kecerdasan paedagogik (mendidik), dan kecerdasan professional. Namun keempat tipe dan kecerdasan guru di atas, tidak akan memberikan implikasi positif jika tidak ditunjang secara utuh oleh ketersediaan sarana dan prasarana dan tempat kegiatan belajar dan pembelajaran yang memadai. Semoga mimpi yang telah kami retas akan semakin berbinar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan pelayanan dunia pendidikan. Sehingga ke depan diharapkan terlahir regenerasi penerus yang mampu mengubah dan membawa arah serta cita – cita bangsa dan negara agar lebih positif. Karampi, 16 Januari 2016 Kepala Sekolah, MUHAMMAD YUSUF, S. Pd. PEMBINA, IV/a NIP 19750802 200501 1 009